Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Masih Kekurangan Guru

Salam-indonesia.com Tangerang – Forum Jurnalis Pasar Kemis (Forjumis) menyoroti Dinas Pendidikan Provinsi Banten, yang diungkapkan masih mengalami kekurangan guru pada semua sekolah tingkat SMA maupun SMK se-Provinsi Banten.

“Kekurangan tenaga pendidik untuk guru bidang pelajaran spesialis masih dialami sejumlah sekolah dari semua sekolah tingkat SMA,/SMK,” kata
H. Simanjuntak. SH. Ketua Forum Jurnalis Pasar Kemis (Forjumis), pada awak media. Selasa (23/07/2024).

Dikatakan, bahwa Kekurangan guru bidang pelajaran spesialis diantaranya guru untuk mata pelajaran eksak seperti Matematika, Elektro, Kimia, Fisika dan
termasuk guru mata pelajaran Kesenian dan Olah Raga serta Bahasa Inggris.

Sedangkan untuk menutupi kekosongan guru pada mata pelajaran ekstrak atau spesialis ini, sekolah tersebut menggunakan guru yang
bukan pada bidangnya itu seperti Matematika dipegang oleh guru lulusan Sarjana Agama, tapi tetap melakukan penyesuaian.

“Kita sudah investigasi ke beberapa sekolah , mereka mengatakan bahwa sekolah saat ini kekurangan guru, karna ada yang sudah pada pensiun. Maka Dengan ini Kami meminta kepada Disdik Propinsi Banten Supaya Serius menanggapi keluhan keluhan Di Lapangan dan melaporkan kekurangan guru ini Ke Kemendikbud agar bisa di selesaikan segera , supaya untuk tetap berjalan, maka disiapkan guru pengganti,” katanya.

Total guru di Provinsi Banten ada sekitar 29 ribu guru, terdiri dari guru PNS sekitar 22 ribu dan guru non PNS sebanyak 6700 orang.

Para guru tersebut mengajar di SMAN/SMKN. Namun, jumlah guru yang ada, masih dinilai kurang karena guru bidang
spesialis yang belum terpenuhi.

“Meski guru spesialis masih dirasakan kurang tapi Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah berlangsung baik,” Tutur Simanjuntak.

Selain kekurangan guru pada mata pelajaran eksakta atau spesialisasi di SMA/SMK. Guru mata pelajaran produktif untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga dirasakan kurang, seperti guru pelajaran bidang keahlian, di antaranya pelajaran Komputer, Elektro, Otomotif dan Akutansi.

“Untuk memenuhi mata pelajaran ekstra dan mata pelajaran produktif itu, Dinas Pendidikan membutuhkan sekitar dua ribu guru. Untuk kebutuhan ini Dinas Pendidikan harus sudah menyampaikan masalah ini kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD),” Jelasnya.

Untuk kekurangan guru pada mata pelajaran ekstra dan produktif tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, maka itu diharapkan maksimal di tahun 2024 kebutuhan guru dapat terpenuhi.

“Bila sekaligus dipenuhi, rasanya tidak mungkin. Itu perlu dilakukan secara bertahap,” Maka kuota Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah bisa lebih banyak lagi, sehingga pada tahun 2024 itu dapat terpenuhi walaupun hanya 80 persennya saja,” Tutup Simanjuntak.

(Redaksi)